Blog Jamilah

    • Home

    Buat kamu yang dilahirkan pada bulan Disember. Aku punya sedikit kata buat kamu.

    Youre doing great today by the way. Im proud of you. Tidak kira apa pun yang sedang kamu alami, kamu sudah lakukan yang terbaik untuk terus bertahan.

    Saya tahu dunia tidak mudah untuk kamu harungi sendirian. Tetapi siapa sangka, kamu masih berdiri teguh di tempat kamu.

    Buat kamu yang lahir pada bulan disember, usah merasa ia adalah satu kekurangan buat kamu.

    Saat teman yang dilahirkan pada tahun yang sama sudah bisa merangkak dan berjalan, kita masih lagi terkial kial untuk belajar meniarap.

    Saat insan lain sudah banyak teroka dunia, kita baru keluar melihat dunia. Kita baru mahu kenal apa itu dunia.

    Dari situ aku belajar satu perkara, meski kita sama tetapi proses pencapaian dan pelajaran kita adalah berbeza. Kelak pencapaian hidup kamu akan tiba. Sabar dan terus usaha.

    December 15, 1995. Hari Jumaat yang sering aku nanti setiap tahun. Aku sendiri tidak tahu kenapa, tapi aku sangat suka bila tarikh tersebut jatuh pada hari Jumaat.

    Sebenarnya nak minta wish dari Teme, tapi tulah tak dapat. Cuba tahun depan pulak la.

    Jangan tanya kenapa aku nak wish dari Teme sebab aku sendiri tak tahu apa sebabnya.

    ****

    Tiap langkah yang sudah kamu ambil
    Moga diberi kekuatan untuk teruskan perjalanan
    Meski sudah lelah
    Aku harap kamu bisa menamatkannya

    Ambil masa untuk berehat
    Untuk merawat kembali jiwa yang lemah itu sebelum memulakan perjalanan kembali

    Hari ini
    Hari terakhir bagi tahun 2017
    Helaian ke-365 dari 365
    Terima kasih untuk setiap rasa
    Terima kasih untuk setiap memori

    Dalam buruk ada cantiknya
    Tidak semua yang buruk itu buruk
    Tidak semua yang indah itu indah

    Memori yang kemarin
    Sudah aku nukil di dalam helaian kertas
    Untuk diulang baca saat rindu hadir menerpa

    Untuk tahun 2018
    Moga kita sentiasa di dalam lindungan Tuhan
    Tidak banyak yang aku pinta
    Aku cuma mahu terus menulis tanpa tahu erti lelah

    Doakan.

    Btw, hari ni december 31, 2017 birthday Ahmad kawan pada Teme.

    Selamat ulang tahun yang ke-?? Haha btw Teme kasi Ahmad baca ke ni?

    Kalau kasi Ahmad baca, saya cuma nak cakap yang

    Hai Ahmad, kita lahir bulan yang sama. Jadi kita istimewa sikit dari Teme. Have a good day! May Allah bless you!

    I dont know you, tapi macam mana nak jumpa Ahmad? Ada dekat perak kan? Hahaha

    Okey dah dah. Btw, aku nak ajak korang tulis surat untuk diri sendiri. Surat yang korang akan baca bila tiba di penghujung tahun.

    Mudah je. Korang just tulis apa apa yang korang nak. Tak kisah la pasal kata kata semangat, positif, target, harapan, impian, anything. Alah macam tulis surat untuk orang, tapi ni tulis surat untuk diri sendiri.

    Aku pun akan tulis. Lepas dah siap tulis, aku share sampul dia k haha

    Selamat menulis surat untuk diri sendiri!

    Nak words dari aku? Dm je la. Nanti aku reply.

    Have a lovely day guys.
    Continue Reading

    Hari ketujuh | December 8, 2017

    Tidak aku sangka sama sekali aku bisa menulis hingga saat ini. Walaupun aku tahu ada penulisan aku lari dari tema yang diberi.

    Hari ini hari terakhir, tetapi aku berharap aku boleh terus menulis tanpa lelah. Menulis tanpa berfikir untuk berhenti.

    Sudah banyak kali aku berfikir untuk berhenti. Tetapi hingga kini aku tidak berhenti. Aku cuma berehat dari menulis. Ya, cuma berehat yang panjang.

    Di dalam waktu itu aku sedar akan satu hal. Saat menulis, aku merasa senang. Saat aksara mula terbentuk menjadi perkataan, aku merasa bahagia.

    Aku menikmati setiap proses menulis. Dari tiada ilham, block writer sehinggalah aku boleh menulis tanpa henti. Idea datang mencurah curah. Rasanya tidak dapat aku gambarkan sama sekali.

    Ternyata, menulis ini adalah salah satu kebahagiaan untuk jiwa aku.

    Buat kak Ivana, terima kasih karna buat #7harimenulis. Ini kali pertama saya join dan saya harap kak Ivana akan buat lagi seperti ini di masa akan datang.

    Salam dari Malaysia 🌸

    Buat kalian, keluarga dan orang tuaku yang tidak pernah aku ceritakan pada umum. Cukup saja kalian tahu bahwa aku ini sentiasa bahagia bersama kalian. Ya, cukup itu dicerita pada umum. Tidak lebih.

    Dan buat kamu, insan yang masih aku tidak tahu siapa gerangannya aku tahu kamu akan hadir diwaktu yang tepat tanpa perlu membuang waktu lagi. Aku berharap dia itu adalah kamu. Tapi aku tahu, perancangan Tuhan itu lebih indah.

    Buat dia yang hadir semenjak 2012, terima kasih karna hadir di dalam hidup aku meski sebentar. Aku akan ingat tiap pesanan kamu. Aku tahu kamu tidak pernah tinggalkan aku sendirian, karna kamu adalah suara hati aku. Suara hati yang sering aku gelarkankan sebagai dia.

    *****

    Buat hati yang sedang berduka
    Buat jiwa yang sedang kecewa
    Dan juga rapuh
    Menangis saja
    Usah ditahan sama sekali
    Kelak kamu sendiri yang sakit

    Luahkan semuanya pada Tuhan
    Karna Dia Maha Mendengar
    Dia dengar tiap bicara hati kita

    Pulang lah kepada Dia
    Kembali ke arah Dia
    Karna itu juga adalah satu kebahagiaan buat roh

    Aku harap
    Suatu saat nanti kamu akan ketemu bahagia kamu sendiri
    Moga tiap titis air mata hari ini
    Akan diganti dengan senyuman indah

    Sabar ya. Kelak hari bahagia kamu pula tiba.

    [Maka, dengan ini tamat sudah #7harimenulis di blog aku. Moga kak Ivana akan buat seperti ini lagi supaya aku bisa update blog lagi sebab aku sangat jarang update blog. Tak tahu nak update apa haha

    Kepada pembaca, terima kasih karna sudi singgah dan membaca. Tanpa kalian, aku bukan siapa siapa. Moga Tuhan membalas kembali tiap kebaikan kalian.

    So, see you next time. InsyaAllah.]


    Continue Reading

    Hari keenam | December 7, 2017

    Tidak sangka aku masih boleh menulis hingga hari ini. Sedar atau tidak, hari ini hari kedua terakhir. Begitu pantas waktu berlalu.

    Esok saya beri sedikit ucapan buat kak Ivana ya :)

    *****

    Aku yang sekarang ini sangat berbeza dengan aku yang dulu. Kadang aku merasa senang dengan keadaan aku yang sekarang. Kadang dalam diam, aku rindu akan diri aku yang dulu.

    Tapi, diri aku yang dulu sering terpenjara. Takut untuk meluah kata. Takut untuk menulis tentang perasaan. Yang ditulis cuma rasa yang biasa dan terlihat pada luaran. Tidak pernah ditulis tentang sebenar benar rasa.

    Dan rasa yang aku alami sekarang, rasa yang hadir tanpa aku sendiri sedar sejak bila ia menyelinap masuk ke dalam hati aku ini ia membuat aku lebih bebas.

    Bebas dan tidak lagi terpenjara. Aku bisa menulis apa saja yang aku mahu. Aku bisa menulis semahunya tanpa rasa beban dan ragu ragu.

    Ya, kamu menjadi perantara untuk diri aku. Dengan rasa ini juga, aku merasa diri aku makin hidup.

    Andai saja aku bisa beritahu kamu tentang semua ini. Andai saja aku punya keberanian seperti yang lain untuk mengatakan bahwa aku sudah jatuh cinta pada kamu. Andai saja aku bisa jujur dengan kamu, pasti ini semua lebih indah dari kebiasaannya.

    Tetapi...aku terlalu takut untuk menyatakannya kepada kamu karna jiwa aku tidak kuat seperti mereka. Jiwa aku terlalu rapuh seperti daun kering yang berada di jalan.

    Dan untuk menyatakan kepada kamu tentang perasaan aku, aku masih belum bebas daripadanya. Entah kenapa di satu sudut yang lain, aku senang begini.

    Mungkin karna belum tiba masa untuk aku mendekati kamu. [Tunggu la bila datang mood gila aku, aku bagitahu. Harap tak terlambat la, atau aku sememangnya sudah terlambat?]


    Continue Reading

    Hari kelima | December 6, 2017

    Aku masih ingat lagi perbualan kita yang kemarin. Kamu sering beritahu aku bahwa banyak bintang bertaburan di langit malam.

    Tetapi tiap kali aku melihatnya, tidak ada satu pun bintang. Kamu bohong. Yang ada cuma pekat hitam malam dan lampu kapal terbang.

    Dan malam ini, aku lihat ada banyak bintang. Ternyata kamu benar. Maaf karna aku pernah bilang kamu bohong sama aku.

    Aku cuma perlu sedikit kegelapan lagi, baru aku bisa melihatnya.

    Aku tahu kamu sedang perhatikan aku dari jauh. Semenjak kepergian kamu, aku tidak ketemu lagi teman yang bisa menggantikan kehadiran kamu di sisi aku.

    Seperti ada ruang kosong di sebelah aku ini. Hidup aku juga terasa kosong. Ternyata kehadiran kamu banyak memberi impak dalam kehidupan kamu. Jadi bila kamu sudah pergi, aku hilang satu satunya teman yang sentiasa memahami aku.

    Teman yang sentiasa menemani aku melihat langit dan awan. Teman yang sentiasa tulus dan sabar dalam melayan karenah aku.

    Terima kasih kerana hadir dalam hidup aku.
    Terima kasih kerana sudi bersahabat dengan aku.

    Kehilangan kamu dari kehidupan aku ini, sudah aku ikhlaskan. Kamu bisa tenang dan usah khawatir tentang aku ya.

    Dengan kehilangan kamu ini, aku akan buka kisah baru. Kisah yang lebih indah.

    Karna, itu adalah permintaan kamu yang terakhir yang perlu aku tunaikan.
    Continue Reading

    Hari keempat | December 5, 2017

    Hati aku remuk
    Segala kepercayaan aku
    Sudah dirobek sesuka hati kamu

    Segalanya musnah
    Tiada lagi kata percaya
    Yang ada cuma pengkhianatan

    Aku tidak suka
    Aku benci
    Orang yang paling aku percaya
    Khianat aku
    Tikam aku dari belakang

    Aku fikir kamu tulus dengan aku
    Ternyata itu semua lakonan
    Semuanya pura pura

    Mungkin benar
    Kepercayaan aku ke kamu itu sampah
    Tidak membawa makna apa apa

    Tapi aku merasa aneh
    Bagaimana bisa kamu tanya aku baik baik saja atau tidak
    Kamu itu manusia apa sebenarnya?


    Continue Reading

    Hari ketiga | December 4, 2017

    Kemarin aku mimpi akan satu sosok tubuh yang aku ingin sekali bertemu. Iya, aku bermimpi perihal kamu.

    Tapi di dalam mimpi itu, kamu bukan bersama aku. Ada manusia lain di sisi kamu. Aku cuma perhatikan kamu dari jauh.

    Entah kenapa dada dan hati aku merasa sakit. Rasanya bagai dipijak oleh ramai manusia.

    Aku lihat kamu asyik memberi senyum pada dia. Mata kamu asyik memandang wajah dia. Gelak tawa kamu sangat indah aku dengar, tetapi tawamu bukan untuk aku. Tetapi dia.

     Tiba tiba aku merasa benci mendengar suara kamu. Aku benci melihat kamu asyik menatap wajah dia. Aku tidak suka melihat kamu duduk berdua bersama dia.

    Aku benci rasa ini. Rasanya tidak enak. Sakit.

    Apa...ini yang dinamakan cemburu?

    ----

    "Secara jujur, aku lebih cemburu pada senja, karna senja lebih mendapat perhatian kamu."

    ----

    "Kamu bisa cemburu, tetapi jangan melebihi hadnya. Dikawal rasa itu sebaik mungkin karna mungkin disebabkan cemburu kita akan menjadi tidak waras."
    Continue Reading

    Hari kedua | December 3, 2017

    Kisah Tiada Tajuk.
    Since 2012.

    Petang itu aku sendirian. Duduk di kerusi putih sambil perhatikan langit.

    Selalu pada waktu ini kamu sentiasa menemani aku melihat awan dan langit. Duduk disebelah aku tanpa bicara apa pun.

    Kamu sering beritahu aku bahwa awan akan sentiasa menemani aku. Begitu juga dengan diri kamu.

    Tetapi sekarang, kamu tiada lagi di sisi aku. Kamu sudah jauh dan tidak akan kembali lagi.

    Sebelum kehadiran kamu, aku sudah terbiasa sendiri. Bagi aku kesepian itu tidak bermakna apa pun. Tetapi semenjak kehadiran kamu di dalam hidup aku, kamu sudah mengajarkan aku tentang kesepian.

    Aku tidak suka pada rasa itu. Rasanya sakit dan aku benci. Banyak cerita yang mahu aku cerita pada kamu, tapi aku tidak bisa melakukannya lagi.

    Aku tahu masih banyak insan disekeliling aku, tetapi aku masih tetap merasa sunyi. Kehadiran mereka tidak sama seperti kamu.

    "Tengah buat apa tu?" Tegur dia sambil duduk di sebelah aku.

    "Tak ada buat apa. Teringat memori lama."

    "Ingat aku?"

    Aku cuma mengangguk dan tersenyum kecil.

    "Aku tahu kamu cuma mainan imaginasi aku. Usah khawatir tentang aku ya. Aku baik baik saja di sini."

    "Usah merasa sendiri, aku sentiasa ada di sisi kamu."

    "Iya, aku tahu hal itu."

    Dia menepuk perlahan bahu aku dan terus berlalu pergi.

    "Terima kasih karna singgah sebentar." Ujarku perlahan.
    Continue Reading

    Hari pertama | December 2, 2017

    "Saat pertama kali berbual dengan kamu, aku tidak tahu kenapa hati aku rasa berdebar. Rasanya tidak selesa, tetapi entah kenapa aku merasa nyaman.

    Dari aku dan kamu, sudah bertukar menjadi kita. Aku senang dengan rasa ini, ia membuat aku lebih hidup dari aku yang dulu.

    Rasa ini telah membuat aku menulis semula. Setelah sekian lama aku tidak merasa seperti ini. Dengan kehadiran diri kamu dalam kehidupan aku, aku bisa menulis apa saja yang aku mahu tanpa terpenjara lagi.

    Kamu sudah bebaskan aku dari penjara yang aku bina. Kamu adalah perantara yang dikirim Tuhan untuk aku.

    Ingin sekali aku bicara lebih lama bersama kamu, tetapi aku tidak mampu karna kita berada di tempat yang berbeza.

    Tapi tidak mengapa, kita masih di bawah langit yang sama. Saat bersama kamu, aku merasa senang tanpa perlu sembunyikan apa apa.

    Saat mendengar nama kamu dan teringat perbualan bersama kamu, aku pasti akan tersenyum sendiri. Aku tersenyum tanpa memikirkan hal lain. Aku tersenyum dengan lebih tulus berbanding dulu. Aku bisa tersenyum tanpa perlu sembunyikannya.

    Apa ini yang dinamakan cinta? Jika benar cinta, apa aku bisa nyatakan kepada kamu? Jika benar cinta, apa aku bisa melengkapi kamu? Apa aku ini cebisan yang hilang dari diri kamu?

    Tetapi, kamu itu cuma rasa cinta aku dalam senyap dan diam. Aku tidak pernah beritahu pada siapa pun. Yang tahu cuma Tuhan dan semesta.

    Aku sering cerita pada semesta tentang bagaimana kamu membuat aku tersenyum sendiri, aku cerita semuanya tentang kamu.

    Jadi, aku sudah pesan pada semesta untuk menjaga kamu. Aku titipkan kamu dalam jagaan Tuhan.

    Di dalam setiap doa aku, pasti terselit sedikit tentang kamu. Aku merasa senang saat bicara tentang kamu kepada Tuhan. Rasanya bahagia sekali.

    Meski rasa ini cuma aku yang merasainya, ia sudah cukup bagi aku.

    Kamu itu seperti awan dan senja karna kamu jauh dari aku dan kehadiran kamu cuma sebentar.

    Meski jauh dan sebentar, aku akan sentiasa perhatikan kamu dan menanti kehadiran kamu. Walaupun cuma aku sendiri yang melakukannya.

    --

    "Ini yang aku namakan cinta, tiada kata yang mampu aku ucapkan karna ia terasa sangat indah melebihi segalanya. Cinta bukan hanya nafsu semata, tetapi ia adalah tentang kita. Dua makhluk Tuhan yang telah ditulis takdirnya untuk bersama hingga akhir hayat, malah didoakan hingga ke syurga. Saling berjanji untuk terus berada di sisi saat senang mahupun susah."



    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Photo Profile
    Jamilah

    Lets have a wonderful journey of life together.

    Follow Me

    • twitter
    • instagram
    • Tiktok

    Blog Archive

    • ►  2025 (1)
      • ►  May (1)
    • ►  2024 (2)
      • ►  June (2)
    • ►  2023 (1)
      • ►  May (1)
    • ►  2021 (1)
      • ►  October (1)
    • ►  2020 (3)
      • ►  March (3)
    • ►  2019 (3)
      • ►  December (1)
      • ►  October (1)
      • ►  August (1)
    • ►  2018 (8)
      • ►  December (1)
      • ►  November (2)
      • ►  April (5)
    • ▼  2017 (11)
      • ▼  December (8)
        • Disember 2017
        • #7harimenulis // Happiness
        • #7harimenulis // Escape
        • #7harimenulis // Loss
        • #7harimenulis | Betrayal
        • #7harimenulis // Jealousy
        • #7harimenulis // Loneliness
        • #7harimenulis // Love
      • ►  November (1)
      • ►  October (1)
      • ►  June (1)
    • ►  2016 (2)
      • ►  April (1)
      • ►  January (1)

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top